Cara Mengoperasikan Hydrant Kebakaran yang Aman dan Efektif

Untuk memastikan tindakan pemadaman kebakaran dengan fire hydrant berjalan aman dan efektif, penting untuk melibatkan petugas yang terlatih. Lalu, bagaimana cara mengoperasikan fire hydrant yang benar? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Apa Saja Bagian-Bagian Hydrant dan Fungsinya?

Fire hydrant system adalah perangkat yang dirancang untuk memberikan akses air yang mudah dan cepat bagi petugas damkar. Sebelum membahas cara mengoperasikan hydrant kebakaran, Anda harus mengetahui apa saja komponen hydrant.

Fire hydrant system terdiri dari beberapa komponen utama yang saling bekerja sama memberikan akses air yang cukup, handal, dan efektif selama pemadaman kebakaran. Bagian-bagian utama pada sistem hydrant kebakaran adalah sebagai berikut:

1. Sumber Air Utama (Ground Tank)

Sumber air pada fire hydrant system berupa tangki penyimpanan air yang menyediakan pasokan air untuk proses pemadaman. Ground tank harus bisa memberikan tekanan yang memadai untuk mempertahankan aliran air saat pemadaman kebakaran.

2. Pompa Pemadam Kebakaran (Fire Pump)

cara mengoperasikan hydrant kebakaran dengan mengenali bagian bagian hydrant

Fire pump atau pompa hydrant berfungsi untuk meningkatkan tekanan air dari ground tank ke sistem hydrant. Perangkat ini bertanggung jawab untuk memastikan tekanan air memadai agar pasokan air dari ground tank bisa didistribusikan ke titik kebakaran.

Baca juga: 3 Jenis Pompa Hydrant Beserta Fungsinya

3. Pipa Pemadam Kebakaran (Hydrant Pipe)

Pipa hydrant berupa sistem perpipaan yang menghubungkan sumber air utama ke komponen output, yaitu hydrant pillar dan hydrant valve. Sistem perpipaan ini dibuat dari bahan yang tahan terhadap panas dan tekanan tinggi.

4. Katup Hydrant (Hydrant Valve)

Pada fire hydrant system, hydrant valve berfungsi untuk mengontrol aliran air. Katup ini berbentuk putar (gate valve) yang bisa ditutup dan dibuka untuk mengatur aliran air selama proses pemadaman kebakaran berlangsung.

5. Hydrant Pillar

cara mengoperasikan hydrant kebakaran sesuai standar

Hydrant pillar adalah saluran keluar yang terhubung langsung dengan sistem pipa pemadam kebakaran dan sumber air utama. Fungsinya adalah memberikan akses terdekat bagi petugas damkar untuk mengambil air saat proses pemadaman kebakaran.

6. Selang Pemadam Kebakaran (Fire Hose)

Fire hose digunakan untuk mengalirkan air dari hydrant pillar atau hydrant valve ke titik kebakaran. Selang ini cukup panjang untuk mencapai area yang kebakaran. Biasanya, fire hose dibuat dari bahan yang tahan api dan tahan tekanan air tinggi.

7. Nozzle Hydrant

Nozzle hydrant merupakan perangkat yang dipasang ujung selang pemadam kebakaran. Fungsi nozzle adalah untuk mengatur pola dan kekuatan semprotan air. Dengan nozzle, aliran air bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemadaman kebakaran.

Pemadaman dengan Fire Hydrant Minimal Dilakukan Berapa Orang?

Cara mengoperasikan hydrant kebakaran yang aman dan efektif bisa dilakukan oleh minimal dua orang. Namun, idealnya harus dilakukan oleh satu tim yang terdiri dari beberapa orang anggota atau disebut dengan fire brigade.

cara mengoperasikan hydrant kebakaran dengan tim fire brigade

Pada situasi kebakaran, ada beberapa tugas yang harus dilakukan secara bersama-sama untuk memastikan proses pemadaman berjalan efektif. Cara mengoperasikan hydrant kebakaran untuk masing-masing brigade adalah sebagai berikut:

  • Petugas pengendali pompa hydrant (Pumpman)
    Pumpman adalah tim yang siap siaga di ruang pompa hydrant. Mereka bertugas mempersiapkan dan melakukan berbagai tindakan yang diperlukan pada fire pump.
  • Petugas pengendali hydrant valve (Valveman)
    Tugas valveman adalah mengoperasikan hydrant valve. Tim inilah yang bertugas membuka dan menutup hydrant valve serta mengatur laju aliran air.
  • Petugas pemegang selang pemadam (Hoseman)
    Hoseman adalah fire brigade yang bertanggung jawab menangani fire hose. Mereka bertugas menyiapkan selang pemadam ke area kebakaran.
  • Petugas pemegang nozzle (Nozzleman)
    Seorang nozzleman bertugas memegang nozzle hydrant di bagian ujung selang pemadam serta mengatur pola semprotan air. Mereka juga bertanggung jawab menyesuaikan aliran air sesuai kondisi kebakaran.
  • Petugas komando (Commando)
    Commando bertugas menghubungi serta berkoordinasi dengan semua petugas pemadam kebakaran lainnya. Memanggil bantuan darurat dan memberikan laporan situasi kebakaran juga merupakan tugas dari commando.
  • Petugas pendukung (Support)
    Tim support bertugas untuk membersihkan area terjadinya kebakaran agar dapat dilewati dengan mudah dan aman oleh petugas pemadam kebakaran lainnya.

Setiap anggota fire brigade harus bisa berkomunikasi dengan baik dan mengikuti perintah yang diberikan. Jumlah anggota fire brigade dapat disesuaikan dengan kompleksitas kebakaran yang terjadi.

Inilah Cara Mengoperasikan Hydrant Kebakaran yang Aman dan Efektif

Cara mengoperasikan hydrant kebakaran melibatkan beberapa langkah penting. Setiap langkah perlu diperhatikan agar proses pemadaman berjalan aman dan efektif. Prosedur umum cara menggunakan hydrant kebakaran adalah sebagai berikut.

1. Identifikasi Lokasi Hydrant

cara mengoperasikan hydrant kebakaran yang aman dan efektif

Identifikasi dimana lokasi hydrant pillar atau hydrant valve yang terdekat dengan lokasi kebakaran. Biasanya, hydrant pillar berada di luar bangunan berdekatan dengan hydrant box.

Bagaimana cara pemasangan hydrant pillar yang benar sesuai standar NFPA? Cek DISINI!

2. Cek Kondisi Hydrant

Pastikan fire hydrant dalam kondisi baik, tidak ada kerusakan yang bisa menghambat aliran air. Selain itu, periksa juga apakah fire hydrant terhubung ke sumber air yang memadai atau tidak

3. Siapkan Semua Peralatan Pemadam

Ambil peralatan yang dibutuhkan untuk proses pemadaman kebakaran, seperti fire hose dan nozzle hydrant. Jangan lupa untuk mengecek apakah peralatan pemadam tersebut berfungsi dengan baik.

Baca juga:

5. Sambungkan Selang Pemadam Kebakaran

cara mengoperasikan hydrant kebakaran yang tepat

Sambungkan ujung fire hose ke outlet hydrant pillar atau hydrant valve. Pastikan koneksi sambungan cukup kuat untuk menghindari adanya kebocoran air. Pasang juga nozzle hydrant ke bagian ujung fire hose yang satunya.

5. Buka Katup Hydrant

Putar katup hydrant searah jarum jam pada hydrant pillar atau hydrant valve untuk membuka aliran air. Lakukan secara perlahan untuk menghindari tekanan air yang tinggi dan bisa menyebabkan kerusakan pada pipa hydrant.

6. Nyalakan Aliran Air

Jika fire hose sudah terhubung dengan baik, buka secara perlahan katup pada selang pemadam tersebut untuk memulai aliran air.

7. Gunakan Selang Pemadam

cara mengoperasikan hydrant kebakaran dengan mengarahkan nozzle ke titik kebakaran

Pegang secara kuat bagian nozzle atau ujung selang pemadam. Arahkan aliran air ke titik kebakaran dengan tepat dan hati-hati. Pastikan posisi Anda berada dalam jangkauan fire hose, sehingga bisa mengontrol aliran air secara efektif.

8. Matikan Fire Hydrant

Jika proses pemadaman kebakaran sudah selesai, putar kembali katup hydrant dengan arah berlawanan jarum jam untuk mematikan aliran air. Pastikan bahwa aliran air pada hydrant sudah benar-benar berhenti sebelum selang pemadam dilepaskan.

9. Periksa Kembali Hydrant

Setelah penggunaan fire hydrant, periksa semua peralatan untuk memastikan tidak ada kerusakan pada sistem. Pastikan juga semua hydrant equipment kembali dalam kondisi yang siap pakai.

Lakukan Perawatan Hydrant Agar Tetap Berfungsi Optimal

Fire hydrant system adalah sumber utama air yang dibutuhkan dalam pemadaman kebakaran. Merawat hydrant sangat penting untuk memastikan cara mengoperasikan hydrant kebakaran berlangsung aman dan efektif.

Perawatan fire hydrant memungkinkan pipa, katup, selang, dan komponen lainnya bisa berfungsi dengan baik. Dengan begitu, maka operasional hydrant dapat berjalan lancar, cepat, dan efektif saat dibutuhkan dalam kondisi darurat.

cara mengoperasikan hydrant kebakaran yang efektif

Perawatan fire hydrant merupakan bagian penting dari pemeliharaan keselamatan kebakaran. Inspeksi dan pemeliharaan fire hydrant secara berkala harus dilakukan untuk memastikan keandalan dalam situasi darurat.

Dalam rangka menjaga fire hydrant tetap berfungsi dengan baik, lakukan inspeksi hydrant, perawatan, dan pengujian hydrant secara berkala. Hal ini meliputi pemeriksaan visual, kebocoran, tekanan air, dan perbaikan jika diperlukan.

Pastikan Anda melibatkan tim profesional dalam pemeliharaan hydrant. Percayakan perawatan fire hydrant Anda pada PT Bromindo Mekar Mitra yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang fire protection system. Hubungi kami untuk konsultasi!

Recommended Posts

Leave a Comment