Standar Inspeksi Hydrant Menurut Permen PUPR dan NFPA 25
Inspeksi dan pemeliharaan instalasi fire hydrant harus dijadwalkan secara berkala sesuai dengan standar yang berlaku. Standar inspeksi hydrant ditetapkan untuk memastikan bahwa kinerja sistem penanggulangan kebakaran tersebut dalam kondisi baik serta siap digunakan kapan saja, terutama saat kondisi darurat kebakaran.
Standar Inspeksi Hydrant yang Berlaku di Indonesia
Peraturan dan standar inspeksi hydrant di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No:26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Standar ini mencakup hal-hal yang dilakukan dalam inspeksi hydrant serta frekuensinya.
Peraturan inspeksi hydrant tersebut menjadi acuan bagi pengelola gedung untuk mewujudkan penyelenggaraan bangunan yang aman dari risiko bahaya kebakaran. Baik bagi manusia maupun untuk harta benda. Tanggung jawab mengenai inspeksi fire hydrant terletak pada pemilik maupun pengelola bangunan.
Inspeksi fire hydrant system harus dilakukan oleh petugas atau personil yang terlatih menggunakan peralatan yang sesuai dengan standar. Jika dalam inspeksi hydrant ditemukan adanya komponen hydrant yang mengalami error atau kerusakan, maka harus segera diperbaiki atau diganti menggunakan komponen baru.
Selain itu, standar inspeksi hydrant juga mengacu pada NFPA 25 tentang Standar Inspeksi, Pengujian, serta Pemeliharaan Sistem Perlindungan Kebakaran Berbasis Air. NFPA (National Fire Protection Association) sendiri merupakan organisasi yang fokus terhadap masalah pencegahan kebakaran, kelistrikan, serta keamanan gedung.
Komponen Instalasi Hydrant yang Wajib Diinspeksi
Standar inspeksi fire hydrant system mencakup semua komponen dalam instalasi hydrant. Dimulai dari ground tank sebagai sumber air, sistem perpipaan, pompa hydrant, hingga jaringan output, seperti hydrant pillar dan hydrant valve. Semua komponen tersebut diperiksa secara berkala dengan jangka waktu yang berbeda-beda.
1. Water reservoir
Ground tank atau water reservoir adalah komponen fire hydrant yang menjadi tempat penampungan sumber air. Inspeksi dilakukan dengan cara memeriksa komponen katup kontrol, struktur penopang, tangga dan platform, serta tinggi air. Pengujian dilakukan terhadap alarm tinggi air dengan frekuensi 6 bulan sekali dan indikator tinggi air yang dilakukan setiap 5 tahun sekali.
2. Hydrant Pump
Salah satu komponen fire hydrant yang harus diinspeksi adalah hydrant pump atau pompa hydrant. Standar inspeksi pompa hydrant dilakukan terhadap ruang pompa, kisi-kisi ventilasi, dan sistem pompa kebakaran dengan frekuensi mingguan. Ini artinya, komponen tersebut wajib diperiksa setiap 1 minggu sekali.
3. Sistem Pipa Tegak dan Selang Kebakaran
Instalasi fire hydrant juga terdiri dari sistem pipa tegak dan selang kebakaran. Standar inspeksi sistem pipa tegak dan selang kebakaran hydrant meliputi komponen katup/valve, nozzle, alat gantungan selang atau hose storage device, tes hidrostatik, tes aliran, dan katup pengatur tekanan.
4. Sistem Sprinkler Otomatik
Standar inspeksi hydrant juga mencakup pemeriksaan terhadap sistem sprinkler otomatik. Sprinkler system adalah alat pemancar air yang termasuk dalam instalasi fire hydrant. Sistem ini meliputi pemipaan, katup, gantungan, serta kepala sprinkler.
Komponen yang diperiksa meliputi pembuangan air, operasi katup-katup kendali, posisi katup-katup kendali, katup pengatur tekanan, pengawasan dan supervisi, pembuangan sirkulasi, katup pengaman, alat ukur/gauge, dan sprinkler temp ekstra tinggi.
Cara Melakukan Inspeksi Hydrant Sesuai Standar NFPA 25
Langkah-langkah inspeksi hydrant telah diatur dalam standar NFPA 25. Agar kegiatan inspeksi atau pemeriksaan instalasi hydrant berjalan optimal, maka kita harus mengikuti standar tersebut. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan pada saat inspeksi hydrant sesuai dengan standar NFPA 25.
- Lakukan koordinasi dengan tim K3 atau operator gedung tempat fire hydrant tersebut berada saat akan mengaktifkan hydrant.
- Standar inspeksi hydrant diawali dengan pemeriksaan visual dari keadaan di sekitar area hydrant.
- Lakukan pemeriksaan terhadap semua hydrant valve atau katup, sambungan, serta sistem perpipaan. Buka setiap valve hydrant, kemudian perhatikan bagaimana kinerjanya. Apabila ditemukan adanya gangguan pada kinerja sistem, maka segera ganti komponen tersebut dengan yang baru. Selain itu, cek juga bagaimana kondisi tutup valve serta lubrikasinya.
- Pasang hydrant equipment yang meliputi hose dan nozzle. Kondisinya komponen tersebut dalam posisi siap untuk digunakan.
- Aktifkan hydrant pump, lalu alirkan air secara perlahan hingga ke posisi terbuka penuh.
- Lakukan pengecekan terhadap instalasi fire hydrant pada saat air dialirkan dari pompa. Periksa apakah ditemukan adanya kebocoran. Jika ada yang bocor, maka harus segera diperbaiki.
- Standar inspeksi hydrant juga mencakup pemeriksaan kejernihan air yang mengalir dari instalasi fire hydrant.
- Lakukan flushing yang bertujuan untuk menghilangkan endapan dalam instalasi hydrant. Endapan tersebut harus dihilangkan karena bisa menahan laju pasokan air untuk instalasi hydrant. Selanjutnya, tutup kran air secara perlahan supaya tidak mengalami water hammer.
- Jika pemeriksaan dan pengujian hydrant sudah selesai dilakukan, buat dokumentasi atas kegiatan inspeksi yang sudah dilakukan kali ini.
Aplikasi Checklist Inspeksi Hydrant Pertama di Indonesia, Welmo!
Standar inspeksi hydrant bisa lebih mudah diterapkan dengan melakukan checklist hydrant menggunakan aplikasi monitoring hydrant pertama di Indonesia, yaitu Welmo. Dengan aplikasi ini, kamu hanya perlu memonitor hydrant lewat smartphone, kapan saja dan dari mana saja secara real time.
Apa itu Welmo?
Welmo adalah aplikasi yang dirancang untuk memonitor instalasi hydrant dan mendeteksi adanya kebocoran pada sistem hydrant. Dengan Welmo, kamu bisa memantau instalasi hydrant selama 24/7 non-stop menggunakan smartphone secara real time.
Bagaimana cara kerja aplikasi Welmo? Cek di sini!
Untuk mempermudah pelaksanaan standar inspeksi hydrant secara berkala, pastikan kamu menginstal aplikasi checklist hydrant Welmo di smartphone. Aplikasi ini bermanfaat untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pasokan air hydrant yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari yang menyebabkan lever air pada ground tank menurun.
Jika terjadinya kebocoran pada hydrant tidak terdeteksi, maka water lever akan terus menurun dan menyebabkan air pada ground tank habis. Hal ini bisa berakibat fatal karena bisa menyebabkan instalasi fire hydrant kekurangan air pada saat terjadi kebakaran, sehingga api tidak bisa dipadamkan.
Jika terjadi error pada hydrant, kamu juga akan mendapatkan notifikasi via smartphone secara real time. Notifikasi akan muncul jika terjadi hal-hal ini:
- Pompa hydrant aktif
- Hydrant pillar terbuka
- Ground tank atau water reservoir bocor
- Air supply habis atau berada di bawah level yang seharusnya
- Terjadi kerusakan atau error pada instalasi hydrant
- Terjadi kebakaran
Itu dia penjelasan mengenai standar inspeksi hydrant lengkap dengan komponen dan cara kerjanya. Agar inspeksi hydrant bisa lebih mudah dilakukan, pastikan kamu menggunakan Welmo. Fitur-fitur Welmo bisa kamu nikmati setelah menginstalasi panel aplikasi fire pump terlebih dahulu.
Untuk menikmati fitur-fitur Welmo, kamu juga harus menginstall aplikasi Firecek terlebih dahulu. Aplikasi sistem proteksi kebakaran No.1 di Indonesia ini akan mempermudah kamu dalam melakukan monitoring sistem pemadam kebakaran, seperti fire hydrant. Tertarik menggunakan Welmo? Kamu bisa mengunduhnya di sini!